Agar Tidak Semakin Memburuk, Ini Perawatan yang Paling Umum Untuk Mata Minus

Agar Tidak Semakin Memburuk, Ini Perawatan yang Paling Umum Untuk Mata Minus

Memiliki mata minus, memang sering kali menyulitkan, apalagi jika baru mengalami kondisi tersebut. Kamu akan selalu membutuhkan kacamata atau lensa kontak untuk membantu penglihatan.

Terlebih lagi pada masa sekarang, kebutuhan tiap harinya akan penggunaan gadget atau laptop mungkin memiliki kontribusi pada peningkatan prevalensi miopia.

Ketika seseorang mengalami mata minus, biasanya hal itu memiliki kecenderungan untuk bertambah terus menerus di kemudian hari.

Oleh karena itu, banyak yang mengkhawatirkan hal tersebut dan mencari solusi untuk mengobatinya.

Dikutip Bicarajabar.com dari laman Optometrists Network, meskipun obat untuk miopia belum ditemukan, sebuah program yang disebut manajemen miopia telah terbukti efektif dalam mengurangi laju perkembangan miopia—terkadang benar-benar menghentikannya sama sekali.

Pilihan perawatan yang paling umum adalah sebagai berikut: terapi ortho k

Orthokeratologi (Ortho-K)

Lensa kontak Ortho-k dirancang khusus untuk memperlambat perkembangan miopia dengan membentuk kembali kornea.

Baca Juga: Gejala Mata yang Muncul Akibat Diabetes Melitus, dari Glaukoma Hingga Ablasio Retina

Kornea adalah bagian fokus utama mata, dan dengan membentuk kembali permukaan ini mata dapat memfokuskan cahaya dengan benar, dan memberi penglihatan yang jelas.

Ortho-k adalah lensa kontak rigid gas permeable (RGP) yang dipakai saat tidur dan dilepas di pagi hari, menawarkan penglihatan yang jelas sebagai akibat dari perubahan bentuk kornea.

Lensa Ortho-K menghilangkan kebutuhan akan kacamata di siang hari, menjadikannya pilihan yang nyaman bagi banyak anak dan dewasa muda.

Pada laman Jakarta Eye Center juga disebutkan bahwa banyak studi yang telah dilakukan, dari berbagai penelitian jangka pendek maupun panjang pada penggunaan Ortho-K, hasilnya sangat memuaskan.

Ortho-K terbukti mampu menurunkan progresivitas mata minus dan juga mengontrol peningkatannya dibandingkan dengan pengguna kacamata.

Perawatan ini memiliki beberapa keunggulan, yaitu tidak invasif, tidak membutuhkan tindakan bedah, serta bersifat sementara.

Sehingga Begitu pengguna berhenti menggunakan Ortho-K, kornea akan kembali ke bentuk semula beberapa hari kemudian.

Baca Juga: Mengenal Mata Lelah: Penyebab dan Cara Mencegah

Ortho-K merupakan terapi yang sangat aman. Ini dapat menjadi pilihan bagi yang tidak dapat menggunakan lensa kontak karena alergi, ketidaknyamanan, dan juga mata kering.

Dan juga bagi yang secara usia masih terlalu muda untuk melakukan prosedur bedah refraktif seperti lasik, Ortho-K dapat menjadi alternatif.

Tetes mata atropin

Tetes mata atropin telah terbukti berhasil mengurangi tingkat perkembangan miopia pada anak-anak.

Sebuah studi baru-baru ini yang diterbitkan dalam Ophthalmology tahun 2019 menemukan bahwa tetes mata atropin dosis rendah (0,01%) yang diterapkan sebelum tidur dapat secara efektif memperlambat miopia yang memburuk.

Lensa multifokal

Kacamata multifokal dan lensa kontak lunak menawarkan penglihatan yang jelas untuk semua jarak— dekat, menengah, dan jauh.

Pada tahun 2020, National Institutes of Health (NIH) mendanai uji klinis yang membandingkan efektivitas lensa multifokal dengan lensa penglihatan tunggal dalam hal mengoreksi miopia dan mengendalikan perkembangannya.

Studi NHI mengungkapkan bahwa memakai kacamata multifokal atau lensa kontak lunak dapat memperlambat perkembangan miopia.

Operasi refraktif

Dalam banyak kasus, orang dapat memilih untuk memperbaiki miopia dengan lasik atau bentuk lain dari operasi refraktif.

Prosedur bedah ini meningkatkan penglihatan dengan membentuk kembali kornea. Kornea yang dibentuk kembali memfokuskan cahaya dengan benar ke retina.

Operasi refraktif untuk miopia meliputi: LASIK, Epi-LASIK, PRK, SMILE, dan pertukaran lensa bias.

Selain itu, kamu juga bisa menggunakan cara lain untuk memperlambat atau mencegah miopia dengan hal berikut.

Sering bermain di luar ruangan dan meningkatkan paparan cahaya alami

Ophthalmic Research (2020) menerbitkan sebuah penelitian yang mengungkapkan bahwa anak-anak yang menghabiskan setidaknya 14 jam per minggu di luar memiliki lebih sedikit miopia daripada mereka yang menghabiskan lebih sedikit jam di luar ruangan.

Batasi waktu menatap layar

PLOS One (2015) menerbitkan sebuah penelitian sesuai dengan berbagai penelitian lain, yang menemukan korelasi yang jelas antara menatap layar jarak dekat dan perkembangan miopia.

American Academy of Ophthalmology menambahkan, bahwa tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa latihan mata, vitamin atau pil dapat mencegah atau menyembuhkan miopia.

Untuk saran pilihan perawatan miopia terbaik, kamu bisa

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *